
Proses transfusi darah merupakan sebuah tindakan medis dimana darah pendonor akan diambil dan digunakan untuk seseorang yang membutuhkan darah. Tentunya keputusan untuk melakukan transfusi darah adalah hal yang baik karena mendonorkan darah berarti kita telah menyelamatkan orang lain. Bukan hanya untuk penerima donor saja, seseorang yang mendonorkan darahnya juga telah mendukung dirinya untuk menjadi lebih sehat. Soalnya, dengan melakukan donor darah secara rutin, maka akan ada berbagai manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan.
Sebelum melakukan transfusi darah, tentunya ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan, misalnya seperti melihat apa saja syarat-syarat wajib yang perlu dilakukan sebelum mengikuti prosedur donor serta setelah mengikuti prosedur donor. Supaya lebih jelas, mari simak ulasan yang ada di bawah ini!
Syarat-syarat untuk menjadi pendonor darah:
1. Sehat secara jasmani dan rohani.
2. Berusia minimal 17 dan maksimal 65 tahun.
3. Memiliki berat badan minimal 45 kilogram.
4. Memiliki tekanan darah sistolik minimal 100-170, sementara itu tekanan darah diastolik 70-100.
5. Memiliki kadar hemoglobin antara 12,5 g/dl sampai 17 g/dl.
6. Rentang waktu antar donor minimal selama 12 minggu atau 3 bulan sejak donor darah sebelumnya, sementara itu maksimal pendonor bisa mendonorkan darahnya selama 5 kali dalam 1 tahun.
Nah, apabila tidak memenuhi syarat tersebut, maka kita belum bisa melakukan donor darah. Selain syarat-syarat di atas, kita juga tidak bisa mendonorkan darah apabila kita memiliki kondisi kesehatan tertentu, misalnya seperti memiliki penyakit kanker, hipertensi, diabetes mellitus, jantung, paru-paru, hepatitis B dan C, sifilis, epilepsi, serta HIV/AIDS. Seseorang yang pernah memakai narkoba dan kecanduan alkohol juga tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darah.
Beberapa kondisi juga bisa membuat kita menunda proses donor darah, misalnya seperti ketika kita sedang flu dan demam. Kita disarankan untuk menunda selama 1 minggu apabila mengalami flu atau demam. Selain itu, terdapat juga kondisi lain yang bisa membuat kita menunda proses donor darah, seperti:
– cabut gigi, dimana kita harus menunda selama 5 hari sejak kita sembuh
– mendapatkan operasi kecil, dimana kita harus menunda selama 6 bulan agar pulih
– melakukan transfusi darah dimana kita harus menunggu selama 1 tahun
– tubuh yang ditato, ditindik, ditusuk jarum, serta mendapatkan transplantasi mengharuskan kita untuk menunggu selama 1 tahun
– setelah melahirkan, dimana kita baru bisa donor darah setelah 6 bulan
– setelah kita selesai menyusui, dimana kita baru bisa donor darah setelah 3 bulan
– apabila kita mengidap malaria, maka kita diminta untuk menunggu selama 3 bulan sejak kita sembuh
– apabila kita berkunjung ke daerah endemis malaria, maka kita baru boleh mendonorkan darah setelah 12 bulan
– apabila kita memiliki kontak erat dengan penderita hepatitis, maka kita perlu menunggu selama 12 bulan untuk bisa donor darah
– apabila kita mengidap tifus, maka kita baru bisa mendonorkan darah setelah 6 bulan
– apabila kita baru mendapatkan vaksin, maka kita baru bisa donor darah setelah 8 minggu
– apabila kita memiliki gejala alergi, maka harus menunggu 1 minggu setelah gejala tersebut sembuh
– apabila kita memiliki infeksi kulit di bagian yang akan ditusuk jarum, maka perlu menunggu 1 minggu setelah sembuh
Sebelum melakukan donor darah, perlu diketahui juga bahwa volume darah akan menurun. Maka dari itu, penting untuk banyak minum air putih sebelum menjalankan donor darah.